BeritaPrima.com, Medan – Pekan lalu, pelaksanaan ujian nasional (UN) 2016 jenjang SMA/sederajat diwarnai kebocoran soal dan kunci jawaban UN di beberapa daerah. Di antara kasus yang paling santer terdengar terjadi di Medan dan Deliserdang, Sumatera Utara (Sumut).
Kunci jawaban UN 2016 tersebut ternyata buah dari tindakan terorganisasi dan sistematis. Hal itu terungkap setelah redaksi mendapatkan salinan soal UN dan kunci jawaban UN 2016 untuk siswa SMK yang tersebar di Kabupaten Deliserdang.
Setelah ditelisik lebih dalam, kunci jawaban UN yang dicetak di satu lembar kertas tersebut tidak menjawab semua soal yang diujikan. Terdapat empat hingga enam soal yang tidak terjawab dalam satu kunci jawaban. Walau demikian, seorang sumber yang menyebarkan kunci jawaban tersebut yakin kunci jawaban itu memiliki tingkat kebenaran yang tinggi.
Ternyata tidak mudah untuk ‘mendapatkan’ atau lebih tepatnya, ‘menciptakan’ kunci jawaban UN SMK atau SMA. Seorang wakil kepala sekolah tingkat SMK di Kabupaten Deliserdang, mengatakan untuk membuat kunci jawaban tersebut harus dengan persekongkolan antarpihak sekolah dengan pihak bimbingan belajar (bimbel).
Kunci jawaban UN tersebut dibuat dengan melakukan tindakan yang melanggar hukum, yakni dengan cara membobol soal UN yang disimpan di tingkat sub-rayon. Sumber yang memberikan data juga mengatakan, persekongkolan tersebut juga telah berkordinasi dengan penjaga soal UN yakni pihak Polisi.
“Pelanggaran hukum itu dilakukan demi menjaga nama baik sekolah dan juga menjaga tingkat akreditasi sekolah tetap baik,” ujar sumber yang tidak ingin disebutkan namanya tersebut. (ren)