BeritaPrima.com, Purwakarta – Bunga (bukan nama sebenarnya), gadis belia berusia 15 tahun warga Desa/Kecamatan Campaka, Kabupaten Purwakarta, ini masih sering menyendiri. Ia shok karena merasa masa depannya hancur setelah keperawanannya direnggut ayah tirinya sendiri, berinisial AB (46).
|
Pilihan Redaksi
|
Meskipun AB sudah ditangkap polisi Kamis (7/4/2016) pagi tadi, namun tetap tidak bisa mengembalikan keceriaan remaja yang masih duduk di bangku kelas 7 sekolah menengah pertama (SMP) ini. Bunga selalu minder saat bergaul dengan teman-teman remaja lain seusianya.
AB menyetubuhi Bunga sejak usianya 11 tahun dan baru terbongkar pekan lalu setelah Bunga melarikan diri ke rumah tantenya di daerah Kecamatan Wanayasa. Kepada Tantenya, Bunga menceritakan pengalaman pahit yang dialaminya tersebut. Dia selama 4 tahun lamanya dipaksa harus melayani nafsu birahi lelaki yang menikahi ibu kandungnya sendiri tersebut.
“Meskipun dia sekarang sudah bisa bernafas lega karena ayah tirinya sudah ditangkap, tapi tetap dia sering melamun. Bahkan sesekali menangis,”ujar salah seorang kerabat Bunga yang tidak mau disebutkan namanya saat ditemui di Mapolres Purwakarta.
Saat itu di Kantor Polisi tersebut sejumlah keluarga Bunga dimintai keterangan oleh polisi. Bahkan AB yang sudah titetapkan sebagai tersangka pun turut hadir tengah diperiksa di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Purwakarta. Kepada polisi AB mengakui perbuatanya. Alasan AB menyetubunhi anak tirinya karena Bunga sering berpakaian sexy.
“Ya, saya memaksa dan mengancamnya. Saya khilap. Saya memang nafsu saat melihat dia mandi atau sedang berpakaian di rumah,” ujar AB.
Dihubungi terpisah, Kasat Reskrim Polres Purwakarta AKP Dadang Garnadi membenarkan kasus tersebut. Pelaku kata dia, terancam dijerat pasal 81 Undang Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
“Berdasarkan pasal dalam undang-undang yang dikenakan tersebut, tersangka AB terancam hukuman 15 tahun penjara,” pungkasnya. (ren)