BeritaPrima.com, Jakarta – Kepala Bidang Informasi Dini Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan gempa bumi berkekuatan 6,1 skala richter (SR) di Garut, Jawa Barat terjadi karena aktivitas subduksi lempeng. Getaran gempa ini terasa di sejumlah wilayah Jabar termasuk Jakarta.
“Gempa Samudera Hindia Selatan Jawa Barat dengan magnitudo 6,1 ini merupakan gempa menengah akibat aktivitas subduksi lempeng. Hiposenter gempa berada di bidang kontak antar lempeng IndoAustralia dan lempeng Eurasia,” kata Daryono, Rabu (6/4/2016).
Menurut Daryono, gempa yang terjadi merupakan gempa menengah yang membuat spektrum getarnya cukup luas.
“Mekanisme sumber gempa bumi ini sesar naik (thrust fault), karena kedalaman menengah maka tidak berpotensi tsunami,” sebut Daryono.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho sebelumnya mengatakan belum ada laporan kerusakan akibat guncangan gempa.
“Gempa terasa cukup kuat selama 3-4 detik di Garut. Masyarakat berhamburan keluar rumah. Gempa terasa kuat juga dirasakan oleh masyarakat di Kabupaten Cianjur, Tasikmalaya, Sukabumi, Ciamis dan Kota Bandung. Daerah di selaran Garut menerima guncangan paling keras karena berdekatan dengan pusat gempa. Masyarakat sebagian keluar rumah,” terang Sutopo. (ren)